Mengenai Saya

Foto saya
padang, padang, Indonesia
i am a muslim islam my din Allah my lord his word quran Muhammad prophet praise upon him i am a muslim for all of time born to be the champion(me) i want to be a good muslim insya Alloh semua yang di posting dikemas sedemikian rupa agar gampang di bawa kepasar..hehehe

teman kita


Selasa, 18 Oktober 2011

cerpen : untuk yang disana""



Pagi ini kebahagian dihatiku mulai memuncak… ya hari ini aku pulang ke padang yang kebetulan besok ulang tahun papa… subhanallah, sudah lama sekali aku tidak pulang karena disibukkan dengan sejuta aktifitas yang dimulai dari semester tujuh sebelum wisuda SI. Alhamdulillah aku sudah dapat pekerjaan paru waktu sejak semester empat disalah satu bimbingan belajar untuk tidak terlalu minta uang saku lagi pada mama abang atau uda, dan sekarang karena sudah wisuda aku dijadikan pengajar tetap disana dan alhamdulillah aku juga punya murid privat dirumah plus wartawan anak bawang di salah satu surat kabar dikota ini. Subhanallah, rasanya Allah begitu dekat denganku yang memudahkan urusanku.
Jam di handphoneku sudah menunjukan jam tujuh, segera kukemasi barang-barang yang sudah ku beli di supermarket kemaren sebagai oleh-oleh untuk orang di rumah juga untuk nenek. “jadi pulkam hari ini ay”,Tanya kakak sekamar di kost ku. “ya insya Allah jadi kak…kangen banget ketemu papa. doain selamat sampai tujuan ya kak”. “aminnn…papa ya, oh ya sampaikan salam kakak sama mama yah”, “insya Allah ay sampaikan kak” dan kulanjutkan mengemasi barangku.
Hatiku sudah sangat siap untuk pulang, bertemu mama, kakak, abang, uda dan keponakan-keponakanku. Juga bertemu papa, rinduku padamu melebihi rindu siapapun pa.
Di atas pesawat hatiku mulai sesak, rindu pada papa melebihi rinduku pada mama yag semakin kencang menerjang dada ini. Ya Allah, kenapa aku tidak sabar, astagfirullah!!Dalam lamunan kampung halaman aku dikagetkan oleh getar sms dari mama yang memastikan aku jadi pulang hari ini. Dan sepanjang jalan yang kuingat hanyalah papa dan papa, sudah sangat lama aku tak bertemu dengan beliau. Syukurlah, Window-seat, no smoking area, membuat aku sedikit bernafas lega, paling tidak untuk menutupi kegelisahanku pada penumpang lain dan untuk berdzikir menghapus sesak yang memenuhi dada. Terasa sangat lambat pesawat yang membawaku dari bandung ini untuk pulang. Rindu ini semakin kuat saat pesawat sudah mulai memasuki wilayah Padang. Dadaku berdetak sangat cepat serasa semakin rindu akan hari-hari saat aku masih disini dan diantar pulang jemput oleh beliau ke sekolahku dulu yang rasanya baru kemaren. Terpancar wajah senyum bahagia saat aku sudah tiba di rumah, ada mama yang rupanya telah menantiku sedari tadi untuk pulang.
Tempat tinggal papa memang tidak sama dengan kami sejak lima tahun yang lalu, dan aku rasa papa memang senang tinggal disana ditemani dengan wanita-wanita cantik. Mungkin bukan lagi wanita cantik tapi bidadari-bidadari cantik yang selalu ada buat papa. Kehidupan papa disana sudah sangat lebih dari kecukupan.
Aku dan keluargaku memang sengaja akan datang kesana sama-sama. Dan berangkatlah kita menuju tempat tinggal papa, dadaku mulai berdetak lagi dengan cepat. Ingin kukeluarkan tangis ini karena rasa rindu yang tak henti-hentinya merasuki pikiranku. Masih ingatkah beliau akan keberadaan anaknya ini? Masih ingatkah beliau akan masa-masa saat beliau mengantar pulang jemputku saat aku masih sekolah dulu? Masih ingatkah beliau saat beliau mengajarku mengaji? Masih ingatkah beliau saat beliau selalu mebangunkan kami sekeluarga untuk sholat shubuh? Masih ingatkah beliau saat memarahiku yang selalu menggangunya saat makan untuk disuapi juga padahal aku sudah dewasa? Dan masih ingatkah beliau dengan kami sekeluarga yang selalu rindu padanya?
 Sampai di pinggir jalan tempat tinggal papa, tangisku semakin menjadi-jadi. Tak kuasa hingga air mata ini terus mengalir dengan derasnya, dan kulihat wajah mama yang semakin sayu ketika kami mulai memasuki halaman tempat tinggal papa. Pelan-pelan aku berjalan, diiringi dengan perasaan yang tak karuan sesaat aku melihat batu nisan yang terpampang nama papaku beserta dengan tanggal dimana papa mulai tinggal disini sejak lima tahun lalu.
Kaki seakan sulit untuk bergerak tapi aku sudah niatkan ingin bertemu dengan papa disini, di makam papa, tempat tinggal papa yang indah, yang akan tenang karena beliau tak kan merasa susah memikirkan biaya keluarga yang semakin lama serba naik, apalagi setelah aku menjadi mahasiswa di negeri orang. Iyah, papaku memang sudah tiada sejak lima tahun lalu. Dan aku selalu merasa yakin bahwa beliau selalu ada dihatiku, walalu kehadirannya sudah tak nyata lagi. Aku duduk dipinggir batu nisan makam papa, mama, kakak, abang dan uda mengelilingi makam papa. Kami berdoa dan selalu mendoakan beliau dimanapun kami berada. Dan yang kutahu bahwa doa anak-anak yang soleh akan membawa beliau ke tempat syurga yang paling indah disisiNya. Dan doaku ini akan menjadi oleh-oleh terindah untuk papaku di alam sana.
Andai papa melihat kesuksesanku hari ini pasti papa akan bangga, anak gadismu berhasil di negeri orang, tidak sia-sia kau membiayainya saat sekolah dulu. Papa tidak bisa datang saat aku di wisuda dengan  prestasi summa cummlaude, juga saat buku pertamaku louncing. Astagfirullah!!Ya Allah, ampunkan dosaku, ya Allah sayangi papa ku.


Teruntuk papa, ya Allah semoga cita-citayng kutulis semua menjadi nyata.
Amin ya robb
Melisa_Edogawa_asmi



makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan indonesia


BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

muslimah yang baik


MUSLIMAH YANG CANTIK,
tidak dilihat dari bentuk tubuh yang mempesona, tetapi dari sejauh mana dia berhasil menutup tubuhnya.
MUSLIMAH YANG SANTUN,
tidak dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dari sejauh mana dia mempertahankan kehormatanya. . . . .
MUSLIMAH YANG BERANI,
tidak dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi, kekhawatiran akan dirinya yang membuat orang tergoda.
MUSLIMAH YANG CERDAS,
tidak dilihat dari keahliannya berbicara, tetapi dari bagaimana cara DIA berbicara.

MUSLIMAH YANG TABAH,
tidak dilihat dari seberapa banyak dan besar ujian yang dijalani, tetapi dari sejauh mana dia menghadapi ujian dengan kesabarannya.
MUSLIMAH YANG MERDU,
tidak dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering lisannya ucapkan.
MUSLIMAH YANG JELITA,
tidak dilihat dari kecantikan parasnya, tetapi dari kecantikan yang terpancar didalam hatinya.
MUSLIMAH YANG BAIK,
tidak dilihat dari begitu banyaknya dia melakukan kebaikan, tetapi dari keikhlasannya memberikan kebaikan itu.
MUSLIMAH YANG GAUL,
tidak dilihat dari sifat supelnya bergaul, tetapi dari sejauh mana ia menjaga kehormatanya dalam bergaul… SUBHANALLAAH…