Mengenai Saya
- melisa asmi
- padang, padang, Indonesia
- i am a muslim islam my din Allah my lord his word quran Muhammad prophet praise upon him i am a muslim for all of time born to be the champion(me) i want to be a good muslim insya Alloh semua yang di posting dikemas sedemikian rupa agar gampang di bawa kepasar..hehehe
teman kita
Jumat, 16 Desember 2011
6 pertanyaan
Pertama...
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang
tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah
"kematian".. ..
Sebab kematian adalah PASTI adanya....
Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia
ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara
Cina", "bulan", "matahari", dan
"bintang-bintang" ...
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang
diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...Siapa
pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari
yang akan datang..
Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung",
"bumi", dan "matahari".. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini
adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan
hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu
ini... jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan
akhirat)...
Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab...
"baja", "besi", dan "gajah"...
"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang
Guru ..
tapi yang paling berat adalah "memegang
amanah"...
Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin",
"debu", dan "daun-daunan" ...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...tapi
yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...
Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling tajam di dunia
ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak...
"PEDANG...!! !"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "lidah
manusia"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya
menyakiti hati... dan melukai perasaan saudaranya sendiri...
Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
senantiasa belajar dari MASA LALU...
dan tidak memperturutkan NAFSU...???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???
riset di amerika...
Sebuah riset di Amerika yang diadakan Medical Center di salah satu
universitas di sana ‘Pyok’ menegaskan, shalat dapat memberikan kekuatan
terhadap tingkat kekebalan tubuh orang-orang yang rajin melaksanakannya
melawan berbagai penyakit, salah satunya penyakit kanker. Riset itu
juga menegaskan, adanya manfaat rohani, jasmani dan akhlak yang besar
bagi orang yang rajin shalat.
Riset itu mengungkapkan, tubuh orang-orang yang shalat jarang mengandung persentase tidak normal dari protein imun Antarlokin dibanding orang-orang yang tidak shalat. Itu adalah protein yang terkait dengan beragam jenis penyakit menua, di samping sebab lain yang mempengaruhi alat kekebalan tubuh seperti stres dan penyakit-penyakit akut.
Para peneliti meyakini, ibadah dapat memperkuat tingkat kekebalan tubuh karena menyugesti seseorang untuk sabar, tahan terhadap berbagai cobaan dengan jiwa yang toleran dan ridha. Sekali pun cara kerja pengaruh hal ini masih belum begitu jelas bagi para ilmuan, akan tetapi cukup banyak bukti atas hal itu, yang sering disebut sebagai dominasi akal terhadap tubuh. Bisa jadi melalui hormon-hormon alami yang dikirim otak ke dalam tubuh di mana orang-orang yang rajin shalat memiliki alat kekebalan tubuh yang lebih aktif daripada mereka yang tidak melakukannya. Demikian seperti dilansir situs ‘Laha’.
Profesor Mas’ud Shabri, anggota Persatuan Ulama Islam Internasional mengatakan, “Kita mengimani bahwa shalat memiliki banyak manfaat rohani, sosial, medis dan sebagainya akan tetapi semua ini masih masuk dalam lingkup ijtihad yang sebagian kalangan bisa benar, dan sebagian kalangan yang lain bisa salah. Bila salah seorang, misalnya ada yang berkata, ‘Di antara manfaat shalat begini,’ kemudian ilmu sekarang ini menyingkap ketidakbenaran info ini, maka kesalahan itu dilimpahkan kepada orang yang mengatakan adanya manfaat tertentu itu, bukan pada shalat itu sendiri.!!??
Shabri menambahkan, “Sebelum segala sesuatunya, sikap yang pertama kali harus ditunjukkan adalah bahwa kita wajib menjadikan shalat sebagai suatu ibadah dulu. Kemudian setelah itu, boleh menyebutkan adanya manfaat atau tidak darinya. Andaikata shalat tidak memiliki manfaat seperti itu selain ketaatan kepada Allah, maka itu sudah cukup bagi kita sebagai suatu kemuliaan berdiri di hadapan Allah swt dalam sehari lima waktu shalat fardhu. Bagi siapa saja yang ingin berdiri lebih lama lagi, maka pintu terbuka untuk itu. Ini sama sekali tidak mengurangi nilai shalat itu sendiri dari sisi-sisi non ibadah.!!
Riset itu mengungkapkan, tubuh orang-orang yang shalat jarang mengandung persentase tidak normal dari protein imun Antarlokin dibanding orang-orang yang tidak shalat. Itu adalah protein yang terkait dengan beragam jenis penyakit menua, di samping sebab lain yang mempengaruhi alat kekebalan tubuh seperti stres dan penyakit-penyakit akut.
Para peneliti meyakini, ibadah dapat memperkuat tingkat kekebalan tubuh karena menyugesti seseorang untuk sabar, tahan terhadap berbagai cobaan dengan jiwa yang toleran dan ridha. Sekali pun cara kerja pengaruh hal ini masih belum begitu jelas bagi para ilmuan, akan tetapi cukup banyak bukti atas hal itu, yang sering disebut sebagai dominasi akal terhadap tubuh. Bisa jadi melalui hormon-hormon alami yang dikirim otak ke dalam tubuh di mana orang-orang yang rajin shalat memiliki alat kekebalan tubuh yang lebih aktif daripada mereka yang tidak melakukannya. Demikian seperti dilansir situs ‘Laha’.
Profesor Mas’ud Shabri, anggota Persatuan Ulama Islam Internasional mengatakan, “Kita mengimani bahwa shalat memiliki banyak manfaat rohani, sosial, medis dan sebagainya akan tetapi semua ini masih masuk dalam lingkup ijtihad yang sebagian kalangan bisa benar, dan sebagian kalangan yang lain bisa salah. Bila salah seorang, misalnya ada yang berkata, ‘Di antara manfaat shalat begini,’ kemudian ilmu sekarang ini menyingkap ketidakbenaran info ini, maka kesalahan itu dilimpahkan kepada orang yang mengatakan adanya manfaat tertentu itu, bukan pada shalat itu sendiri.!!??
Shabri menambahkan, “Sebelum segala sesuatunya, sikap yang pertama kali harus ditunjukkan adalah bahwa kita wajib menjadikan shalat sebagai suatu ibadah dulu. Kemudian setelah itu, boleh menyebutkan adanya manfaat atau tidak darinya. Andaikata shalat tidak memiliki manfaat seperti itu selain ketaatan kepada Allah, maka itu sudah cukup bagi kita sebagai suatu kemuliaan berdiri di hadapan Allah swt dalam sehari lima waktu shalat fardhu. Bagi siapa saja yang ingin berdiri lebih lama lagi, maka pintu terbuka untuk itu. Ini sama sekali tidak mengurangi nilai shalat itu sendiri dari sisi-sisi non ibadah.!!
Langganan:
Postingan (Atom)