Bismillaah
Assalamu’alaikum wr.wb
Rada aneh
juga kalau mau membahas fenomena yang satu ini. Perintahnya jelas, hadistnya
cukup populer. Trus sering terdengar diceramah bahkan kalau di t4 ane udah
diangkat jadi seminar khusus tentang hal ini lohh yaitu batasan tentang aurat
spesifiknya bagian anggota badan perempuan yang tidak boleh dilihat yang bukan
mukhrim. Dan pastinya yang boleh cuma wajah dan telapak tangan.. jadi ingaat
Cuma wajah dan telapak tangan. Sekali lagi hanya wajah dan telapak tangan.
Masalah
sekarang bukan pada wajah atau telapak tangan tapi: sejak kapan ya
telapak kaki berubah jadi wajah? Atau sejak kapan telapak tangan berubah menjadi wajah? O ya , dalam postingan kali ini ga terlalu membahas tentang bagaimana pakaian yang menutup aurat yang sebenarnya Cuma sekilas aja. Pakaian yang menutup aurat longgar, tidak tipis, kalau bajunya diusahain dalam biar ga membentuk.
telapak kaki berubah jadi wajah? Atau sejak kapan telapak tangan berubah menjadi wajah? O ya , dalam postingan kali ini ga terlalu membahas tentang bagaimana pakaian yang menutup aurat yang sebenarnya Cuma sekilas aja. Pakaian yang menutup aurat longgar, tidak tipis, kalau bajunya diusahain dalam biar ga membentuk.
Trus
tentang jilbab, menurut ahli tafsir(bukan ane ya..inget bukan ane) pengertian
jilbab yang sebenarnya adalah pakaian yangmenutup seluruh badan, di arab
pengertian jilbab juga seperti itu. Jadi selama ini kita udah salah
kiprah(kaprah kaliiL) tentang
pengertian jilbab selama ini, yaitu jilbab adalah yang menutup kepala. Kalau ga
salah lagi katanya gini, jilbab itu bisa dikatakan jubah, yang menutupi seluruh
tubuh. Kalau yang menutup kepala sampai dada itu khomar (ckckckck)
Karena
begitu banyak muslimah dinegeri ku indonesia tercinta yang memutuskan untuk
pakai jilbab, yang cenderung menutup
aurat tapi menggemaskan?apa maksud dari menggemaskan?? (gemas itu bukannya sea
gemas itu yah? Itu sea games imeell!) menggemaskan karena dari pergelangan kaki
(sampai telapak kaki) tidak ikut ditutupi.
Coba deh perhatikan disekitar kita(lingkungan
maksudnya). Dikota maupun didesa, dipasar maupun supermarket, mini mall*emank
ada?* atau pun grand mall, tempat sepi maupun tempat ramai, diperumahan ataupun
di jalan2, di pantai ataupun ditaman2 bunga, dikebun ataupun disawah, cafe
kecil atapun restoran, kaki lima atau juga kaki enam(ah mulai ga nyambung deh
mel), ane emank suka jalan2 yah..hehehe(ga nyambung mel!) biarin , lha ini blog
ane,hehehe lagi. Begitu banyak, banyak loh bukan semuanya pemakai jilbab yang
masih membuka kakinya. Mungkin mereka memakai sandal, tetapi sandal tetap saja
tidak menutup seluruh bagian kaki. Kan tanggung (tanggung itu bukannya tempat
orang tampil yah, yang biasanya ada demam tanggung?) ahh itu panggung mel, yang
bener demam panggung.huh! menyeka keringat(ha, apa hubungannya ma
keringat?hehe)
Bukankah
jelas, pada perintahnya bahwa yang hanya boleh terlihat itu hanya wajah dan
telapak tangan. Dan bukankah jelas bukankah kaki bukan wajah atau telapak
tangan.? Salah satunya(dapet nilai 9 lagi kalau salah satu) hadist “ dari
aisyah Ra diriwayatkan, “ sesungguhnya Asma’ putri Abu Bakar Ra datang menemui
Rasulullah SAW dengan mengenakan pakaian
tipis, maka Rasulullah Saw berpaling (enggan melihatnya) dan bersabda:
Hai Asma’, sesungguhnya perempuan jika talah haid, tidak lagi wajar terlihat
darinya kecuali ini dan ini(sambil beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak
tangan beliau).”( HR abu Daud).
Dan jelas
berbeda antara telapak kaki dan telapak tangan . lantas mengapa banyak wanita
muslimah yang memperlihatkan telapak kakinya? Kecuali memang ada beberapa
wanita muslimah yang mempunyai keunukan tersendiri telapak kainya berada
diwajah atau wajahnya berada ditelapak kaki,he he hehe, masak iya
ada?(didapur).
Lantas(polisi
lalu lantas kan? Lalu lintas imel, udah ah bosan) apa sebenarnya yang
melatarbelakangi diperlihatkannya telapak kaki oleh seorang wanita yang memakai
jilbab? Nah berkaitan denag ini, ane punya teori *nyontek mah ini teori
nya,hehehe* kenapa wanita- wanita memperlihatkan telapak kakinya:
1.
Kurang pengetahuan. Yang tipe ini emank gak tau
kalau yang boleh terlihat itu Cuma wajah dan telapk tangan. Mungkin karena dari
kecil sampai ubanan ga pernah ngaji*hehe, maap kalau kurang enak dibaca yah. Atau
terlalu lama tinggal dihutan belantara atau mungkin didasar samudra.
2.
Malas. Malas
ini mungkin karena disebabkan dibiarkan (semoga ga ada anak sastra indonesia
yang baca) sehingga dibiarkan sampai mendarah daging- tulang- kalsium, sampai2
menambah asesori yang dianggap bikin repot.
3.
Bandel. Ga bisa dibilangin, ada aja alasannya. Merasa
udah cukup dengan tutup kepala dan baju lengan panjang, dan merasa dirinya akan
dikasihani Alloh dengan tidak menghukupnya walaupun tidak menutup telapak kaki.
4.
Gimana istri ustad?? Nah ini yang termasuk susah
juga. Maksudnya yang tipe ini merasa cukup menyamakan diri dengan istri ustadz.
Karena istri ustadz ahja ga nutup telapak kaki, berati dirinya tidakperlu. Masuk
akal yah. Karena mungkin sang muslimah tipe ini(kok pake mau tipe sih?emank apa
mau dihapus?.haha pasti ga ngerti) berpikir’” kalau memank menutup telapak kaki
itu wajib masak(didapur) iya istri ustadz ga nutup kaki?” atau “ masak (didapur
lagi) iya seorag ustadz membiarkan isrtinya melakukan kesalahan ?” atau “ masak
(didapurrr!) iya istri ustadz suka sama abang saya,” atau “ ah masak iya?gengsi
donk!” atau masak iya sih masak2 terus?”
5.
Mutan. Terkena reaksi nuklir atau sinar gama atau sinar afla
(bet)atau sinar beta atau sinamar atau sinar2 yang alin sehingga menyebakan
mutasi. Yaitu perubahan bentuk tubuhyang salah satunya perpindahan posisi wajah
ketelapak kaki dan telapak kaki diwajah. Sehingga kaki dikepala kepala di
kaki(arieell!! Arieell!!)
Nah, dari
ke 4 poin diatas (yang poin 5 anak bawang itu mah) kita bisa pelajaran bahwa
sesungguhnya cara yang benar adalah dengan perbuatan. Memberikan contoh prilaku
yang nyata(semoga ane bisa juga ya). Jangan sampai seorang guru ngaji ibu-ibu
menekankan pentingnya menutup aurat namun dirinya belum sempurna dalam menutup
aurat, misal kakinya belum ditutup.
Mungkin ada
yang berpendapat,” kalau telapak tangan aja bukan aurat, masa iya sih telapak
kaki juga aurrat?” nah untuk masalah ini ane mu jawab , “terserah Alloh donk! Kalau
Alloh itu aurat yang harus ditutup!” eh, tapi ane jawabnya ga peke emosi kok,
pake besi ajah(maksudnya?). atau mungkin ada yang berpendapat kalau telapak
kaki jarang terlihat dan sulit terlihat. Maka ane mau menanggapi dengan suatu
saat(entah kapan n dimana..hehehe)atau sesuatu yang sulit bukan berarti tidak
bisa. Diantaranya:
1.
Naik bus berebutan
2.
Saat pengajian dimasjid, kan alas kaki dilepas tuh
3.
Saat nonton konser dan vokalis berteriak “SEMUANYA..KAKI
DIATAS”
Nah jangan malas and anggap genteng yah..ckckckck
semoga manfaat ya
sumber jangan mau jadi muslim dodol agung satriawan
semoga manfaat ya
sumber jangan mau jadi muslim dodol agung satriawan
haha betul lah ni... jadi malu aku
BalasHapussama-sam belajar aja yuk :)
BalasHapus