Mengenai Saya

Foto saya
padang, padang, Indonesia
i am a muslim islam my din Allah my lord his word quran Muhammad prophet praise upon him i am a muslim for all of time born to be the champion(me) i want to be a good muslim insya Alloh semua yang di posting dikemas sedemikian rupa agar gampang di bawa kepasar..hehehe

teman kita


Selasa, 27 Desember 2011

wajah dan telapak tangan


Bismillaah
Assalamu’alaikum wr.wb
Rada aneh juga kalau mau membahas fenomena yang satu ini. Perintahnya jelas, hadistnya cukup populer. Trus sering terdengar diceramah bahkan kalau di t4 ane udah diangkat jadi seminar khusus tentang hal ini lohh yaitu batasan tentang aurat spesifiknya bagian anggota badan perempuan yang tidak boleh dilihat yang bukan mukhrim. Dan pastinya yang boleh cuma wajah dan telapak tangan.. jadi ingaat Cuma wajah dan telapak tangan. Sekali lagi hanya wajah dan telapak tangan.
Masalah sekarang bukan pada wajah atau telapak tangan tapi: sejak kapan ya
telapak kaki berubah jadi wajah? Atau sejak kapan telapak tangan berubah menjadi wajah? O ya , dalam postingan kali ini ga terlalu membahas tentang bagaimana pakaian yang menutup aurat yang sebenarnya Cuma sekilas aja. Pakaian yang menutup aurat longgar, tidak tipis, kalau bajunya diusahain dalam biar ga membentuk.
Trus tentang jilbab, menurut ahli tafsir(bukan ane ya..inget bukan ane) pengertian jilbab yang sebenarnya adalah pakaian yangmenutup seluruh badan, di arab pengertian jilbab juga seperti itu. Jadi selama ini kita udah salah kiprah(kaprah kaliiL) tentang pengertian jilbab selama ini, yaitu jilbab adalah yang menutup kepala. Kalau ga salah lagi katanya gini, jilbab itu bisa dikatakan jubah, yang menutupi seluruh tubuh. Kalau yang menutup kepala sampai dada itu khomar (ckckckck)
Karena begitu banyak muslimah dinegeri ku indonesia tercinta yang memutuskan untuk pakai  jilbab, yang cenderung menutup aurat tapi menggemaskan?apa maksud dari menggemaskan?? (gemas itu bukannya sea gemas itu yah? Itu sea games imeell!) menggemaskan karena dari pergelangan kaki (sampai telapak kaki) tidak ikut ditutupi.
 Coba deh perhatikan disekitar kita(lingkungan maksudnya). Dikota maupun didesa, dipasar maupun supermarket, mini mall*emank ada?* atau pun grand mall, tempat sepi maupun tempat ramai, diperumahan ataupun di jalan2, di pantai ataupun ditaman2 bunga, dikebun ataupun disawah, cafe kecil atapun restoran, kaki lima atau juga kaki enam(ah mulai ga nyambung deh mel), ane emank suka jalan2 yah..hehehe(ga nyambung mel!) biarin , lha ini blog ane,hehehe lagi. Begitu banyak, banyak loh bukan semuanya pemakai jilbab yang masih membuka kakinya. Mungkin mereka memakai sandal, tetapi sandal tetap saja tidak menutup seluruh bagian kaki. Kan tanggung (tanggung itu bukannya tempat orang tampil yah, yang biasanya ada demam tanggung?) ahh itu panggung mel, yang bener demam panggung.huh! menyeka keringat(ha, apa hubungannya ma keringat?hehe)
Bukankah jelas, pada perintahnya bahwa yang hanya boleh terlihat itu hanya wajah dan telapak tangan. Dan bukankah jelas bukankah kaki bukan wajah atau telapak tangan.? Salah satunya(dapet nilai 9 lagi kalau salah satu) hadist “ dari aisyah Ra diriwayatkan, “ sesungguhnya Asma’ putri Abu Bakar Ra datang menemui Rasulullah SAW dengan mengenakan pakaian  tipis, maka Rasulullah Saw berpaling (enggan melihatnya) dan bersabda: Hai Asma’, sesungguhnya perempuan jika talah haid, tidak lagi wajar terlihat darinya kecuali ini dan ini(sambil beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau).”( HR abu Daud).
Dan jelas berbeda antara telapak kaki dan telapak tangan . lantas mengapa banyak wanita muslimah yang memperlihatkan telapak kakinya? Kecuali memang ada beberapa wanita muslimah yang mempunyai keunukan tersendiri telapak kainya berada diwajah atau wajahnya berada ditelapak kaki,he he hehe, masak iya ada?(didapur).
Lantas(polisi lalu lantas kan? Lalu lintas imel, udah ah bosan) apa sebenarnya yang melatarbelakangi diperlihatkannya telapak kaki oleh seorang wanita yang memakai jilbab? Nah berkaitan denag ini, ane punya teori *nyontek mah ini teori nya,hehehe* kenapa wanita- wanita memperlihatkan telapak kakinya:
1.     Kurang pengetahuan. Yang tipe ini emank gak tau kalau yang boleh terlihat itu Cuma wajah dan telapk tangan. Mungkin karena dari kecil sampai ubanan ga pernah ngaji*hehe, maap kalau kurang enak dibaca yah. Atau terlalu lama tinggal dihutan belantara atau mungkin didasar samudra.
2.    Malas. Malas ini mungkin karena disebabkan dibiarkan (semoga ga ada anak sastra indonesia yang baca) sehingga dibiarkan sampai mendarah daging- tulang- kalsium, sampai2 menambah asesori yang dianggap bikin repot.
3.    Bandel. Ga bisa dibilangin, ada aja alasannya. Merasa udah cukup dengan tutup kepala dan baju lengan panjang, dan merasa dirinya akan dikasihani Alloh dengan tidak menghukupnya walaupun tidak menutup telapak kaki.
4.    Gimana istri ustad?? Nah ini yang termasuk susah juga. Maksudnya yang tipe ini merasa cukup menyamakan diri dengan istri ustadz. Karena istri ustadz ahja ga nutup telapak kaki, berati dirinya tidakperlu. Masuk akal yah. Karena mungkin sang muslimah tipe ini(kok pake mau tipe sih?emank apa mau dihapus?.haha pasti ga ngerti) berpikir’” kalau memank menutup telapak kaki itu wajib masak(didapur) iya istri ustadz ga nutup kaki?” atau “ masak (didapur lagi) iya seorag ustadz membiarkan isrtinya melakukan kesalahan ?” atau “ masak (didapurrr!) iya istri ustadz suka sama abang saya,” atau “ ah masak iya?gengsi donk!” atau masak iya sih masak2 terus?”
5.    Mutan. Terkena  reaksi nuklir atau sinar gama atau sinar afla (bet)atau sinar beta atau sinamar atau sinar2 yang alin sehingga menyebakan mutasi. Yaitu perubahan bentuk tubuhyang salah satunya perpindahan posisi wajah ketelapak kaki dan telapak kaki diwajah. Sehingga kaki dikepala kepala di kaki(arieell!! Arieell!!)

Nah, dari ke 4 poin diatas (yang poin 5 anak bawang itu mah) kita bisa pelajaran bahwa sesungguhnya cara yang benar adalah dengan perbuatan. Memberikan contoh prilaku yang nyata(semoga ane bisa juga ya). Jangan sampai seorang guru ngaji ibu-ibu menekankan pentingnya menutup aurat namun dirinya belum sempurna dalam menutup aurat, misal kakinya belum ditutup.
Mungkin ada yang berpendapat,” kalau telapak tangan aja bukan aurat, masa iya sih telapak kaki juga aurrat?” nah untuk masalah ini ane mu jawab , “terserah Alloh donk! Kalau Alloh itu aurat yang harus ditutup!” eh, tapi ane jawabnya ga peke emosi kok, pake besi ajah(maksudnya?). atau mungkin ada yang berpendapat kalau telapak kaki jarang terlihat dan sulit terlihat. Maka ane mau menanggapi dengan suatu saat(entah kapan n dimana..hehehe)atau sesuatu yang sulit bukan berarti tidak bisa. Diantaranya:
1.     Naik bus berebutan
2.    Saat pengajian dimasjid, kan alas kaki dilepas tuh
3.    Saat nonton konser dan vokalis berteriak “SEMUANYA..KAKI DIATAS”
Nah jangan malas and anggap genteng yah..ckckckck

semoga manfaat ya 
sumber jangan mau jadi muslim dodol agung satriawan

2 komentar: