Mengenai Saya

Foto saya
padang, padang, Indonesia
i am a muslim islam my din Allah my lord his word quran Muhammad prophet praise upon him i am a muslim for all of time born to be the champion(me) i want to be a good muslim insya Alloh semua yang di posting dikemas sedemikian rupa agar gampang di bawa kepasar..hehehe

teman kita


Senin, 02 Januari 2012

selamat hari raya

       bismillaah
  Setiap menjelang, saat tanggalnya, dan beberapa hari yang setelah tanggal 25 desember kegalauan (galau loh galau) hati barkaitan dengan judul saat ini. Yup, itu adalah perilaku (hehe perinya ternyata laku dijual loh) saudara-saudara ane and temen2 ane sesama muslim yang mengucapkan selamat hari natal kepada kawan-kawan, teman-teman, tetangga, atau teman sekampus mereka.
          Menurut ane ini adalah fenomena (ciee bahasanya) yang aneh (tetap pokus). Lho kok aneh?! Biarkan ane jelasin dulu yah...
          Untuk memahami pemberian gelar yang kejam terhadap perilaku demikian (yang menjadi pelaku pengucapan selamat hari raya kepada orang beragama lain), kita semua harus memahami makna dari kata-kata kalimat ucapan selamat itu, tanpa mengabaikan status subjek dan objek dalam kalimat itu sendiri.(siip enter)
          Yuk mari (roma kelapa)
     1.     Defenisi selamat yang terdapat dalam kamus besar bahasa indonesia adalah harapan terbebas dari bahaya, harapan tercapainya maksut, dan harapan sejahtera. Bisa disimpulkan bahwa selamat berarti harapan tidak celaka, todak kurang satu apapun. Dan kata selamat juga ungkapan rasa senang akan terjadinya sesuatu. Seperti dalam kalimat : “selamat datang!” itu mengandung ekspresi atau ungkapan senang akan datangnya seseorang.
     2.    Hari raya memiliki arti hari besar, hari yang diagungkan untuk memperingati sesuatu yang penting. Ane ambil hari natal ( berhubung populer selain hari raya islam). Hari raya nata berarti hari yang di agungkan untutki memperingati kelahiran Nabi Isa . terlepas dari tidak adanya kejelasan dan data yang akurat tetnatng 25 desember sebagai hari lahir beliau, tanggal ini sudah menjadi kesepakatan kebanyakan umat jristen, dan umat kristen telah menjadikan perayaan natal ini sebagai ibadah. Karena memang demikian setiap agama, perayaan merupakan ibadah.
     3.    Adalah pengetahuan tentang status subjek (pelaku ucapan selamat) dan objek(objek itu yang biasa ada di persimpangan kan...abang tukang objek,,hehehe) no coment ah! Dalam tulisan kali ini subjeknya adalah orang yang tidak seagama tentang objeknya.
Nah setelah didefenisi tiap kata, dan status nya adalah
Selamat hari raya
Berarti : saya senang dengan apa yang anda rayakan, dan saya berharap anda dapat mencapai maksud dan tidak celaka dalam beribadah mengagungkan har yang diperingatinya peristiwa penting dalam agama anda.
Nah pinter kan ane. Cukup panjang ya ternyata.
    4.    Dan itu adalha sifat dasar semua agama, yaitu ekslusifitas yamg bisa diartikan dengan keselamatan. Kalau diagama ya berarti keselamatan di akhirat nantinya. Dan bagi suatu agama, keselamatan diakhirat hanyalah dimiliki oleh para penganutnya, berarti yang lain masuk neraka,,,iya kan?
Artinya lagi bagi seseorang yang menganut sebuah agama apa apa yang dikerjakan sebagai ibadah oleh agama lain adalah percuma dan sia-sia( percuma dan sia2 apa bedanya). Yang benar hanyalah agama yang dianutnya. Yang lain sesat,,,bener kan?
Nah, setelah ane mengurai 4 point tadi mulai nampak wujud asli dari arti ucapa selamat hari raya yang diucapkan kepada agama lain, yang menurut ane adalah pernyataan yang aneh. Karena bagaimana mungkin kita senang dan berharap keselamatan yang tercurah kepada orang lain yang jelas2 ada dalam kesesatan?? Bagaimana mungkin tidak kejam??jika kita memberi selamat atas ketidak selamatan orang lain. Gimana ga kejam, kita senang saat orang lain bercanda dengan maut di pinggir jurang, gimana kita senang saat orang lain merayakan sesuatu yang sia2(menurut kita yang agama berbeda), bahkan membawa celaka.
          Bagi orang2 yang tidak sependapat,(pasti ada) mungkin salah satu alasan pembenaran pendapat mereka adalah
TOLERANSI. Masalah nya apakan yang dimaksud dengan toleransi??
          Dalam KBBI( kamus besar bahasa indonesia) toleran mengandung arti bersifat menenggang, menghargai, membiarkan, atau membolehkan. Yang artinya, orang yang tidak mengucapkan selamat hari raya pada umat beragama lain tidak bisa disebut tidak toleran. Karena toleran sendiri artinya membiarkan. Jika seseorang membiarkan umat beragama lain merayakan hari rayanya, maka seseorang tersebut dikatakan telah melakukan toleransi, meskipun tidak mengucapkan selamat.
          Begitu juga sebaliknya, orang yang mengucapkan selamat hari raya pada umat beraga lain tidak begitu saja mendapat gelar toleran. Karena tidak ada kaitannya antara ucapan selamat dengan arti toleran. Apalagi dengan dasar-dasar(baju batik yang dijual dipasar, sekarang lagi trend lhh..hehehe) yang telah ana kemukakan tadi, maka orang tersebut(disebut-sebut) justru melakukan tindakan tidak toleran, karena senang dengan kesesatan orang lain.
          Dasar-dasar (baju batik) tambahan adalah sifat dasar agama yang lain, yaitu misionaritas. Artinya pengajakan(hayo ukhti pada tau kannn). Tiap-tiap agama memberikan perintah kepada penganutnya untuk bisa menyebarkan dan mengajak orang lain untuk memeluk agamanya.
          Nah, dengan dasar(baju batik lagi) ini bagaimana mungkin seseornag penganut agama menjalankan kemisionarisan agama jika yang dilakukan adalah memberi selamat kepada orang lain, yang tentu saja sangat kontraproduktif(eh bener ga sih ada istilah ini). Berlawanan banget maksudnya..
          Belum lagi jika kita mengangkat keseitaan pada agama yang kita anut, maka tentu saja agama kita mengajarkan menjaga diri dari tindakan-tindakan yang bisa dianggap membenarkan agama lain. Maka dari itu, dimana loyalitas pada agama? Jika ucapan selamat hari raya pada uamt beragama lain ternyata dilarang oleh agama kita, ini malah bisa dibilang perselingkuhan(ihhh serem yah bahasanya). Yup perselingkuhan karena kita mengorbankan ajaran agama kita yang harusnya kita pegang teguh(anak tetangga sebelah), hanya demi nafsu sesaat untuk dianggap toleransi, menghargai, mengormati dan perasaan-perasaan lainya yang kita anggap menguntungkan.
          Akhirnya seorang karyawan melanggar syari’at agama demi basa-basi ucapan selamat hari raya kepada bos yang beda agama. Akhirnya seorang pembantu melakukan suatu yang haram dalam agama demi membohongi majikan yang merayakan hari agamanya. Akhirnya seorang guru menggadaikan(di penggadaian terdekat) loyalitas pada agama yang dianut demi rasa ketidak enakan pada kepsek yang berbeda agama. Akhirnya dunia ini penuh dengan kepalsuan(nava urba),,,ckckckck.
          Untuk itu ana ingin pesen kalau kita jangan berlebihan mengartikan toleransi. Mari kita proposional dalam mengartikan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah tidak pernah mengucapkan selamat hari raya kepada yahudi dan nasrani padahal sejak kecil beliau sampai akhir masa kenabian hidup berdampingan dengan mereka. Apakah dengan demikian kita berani mengatakan / memberi gelar tidak toleransi pada Beliau???
          Diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim dari ibnu abbas ra, bahwasanya Rasululkah Sallallahu ‘alaihi wassalam ketika mengutus Mu’az ke Yaman, beliau bersabda kepadanya :”sesungguhnya engkau mendatangi suatu kaum ahlul kitab, maka hendaklah yang pertama engkau lakukan adalah mengajak mereka kepada bersaksi tiada Tuhan yang haq melainkan Alloh”


sumber jangan mau jadi muslim dodol agung satriawan

1 komentar:

  1. tulisannya banyak yang salah sis....rada susah bacanya..hehehe

    BalasHapus